Sekalung Doa untuk Ayah
Teruntuk ayahku di negeri Illahi
Ayah
Masih memerah basah tanah hati ini
Saat malam berujung galau mendendangkan tembang pendamai
Yang mengiringi sayap malaikat mendekap jiwamu
Melayang jauh meninggalkan genggam kenangan
Dalam lembaran kitab perjanjian usang
Melatipun masih segar di atas nampan
Wanginya kan terkirim sepanjang hembusan nafas
Meski telah mengering namun tetap abadi
Tersanding rapi dalam beranda suci
Hiasi kehampaan pusara jiwa
Ayah
Tak pernah mata terpejam lena
Bait-bait kerinduan terus mengalir
Seiring hembusan angin menyapa dedaunan kering
Tanpa mengerti uraian waktu mengutuk
Atau dunia ini mengaduh runtuh
Semoga Tuhan memberikan cahaya
Dan kelapangan dalam penantian abadi
Ma On Shan, 15 Desember 2011
Teruntuk ayahku di negeri Illahi
Ayah
Masih memerah basah tanah hati ini
Saat malam berujung galau mendendangkan tembang pendamai
Yang mengiringi sayap malaikat mendekap jiwamu
Melayang jauh meninggalkan genggam kenangan
Dalam lembaran kitab perjanjian usang
Melatipun masih segar di atas nampan
Wanginya kan terkirim sepanjang hembusan nafas
Meski telah mengering namun tetap abadi
Tersanding rapi dalam beranda suci
Hiasi kehampaan pusara jiwa
Ayah
Tak pernah mata terpejam lena
Bait-bait kerinduan terus mengalir
Seiring hembusan angin menyapa dedaunan kering
Tanpa mengerti uraian waktu mengutuk
Atau dunia ini mengaduh runtuh
Semoga Tuhan memberikan cahaya
Dan kelapangan dalam penantian abadi
Ma On Shan, 15 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar