TRAGEDI OKTOBER
Oleh: Luluk Andrayani
"Mak,
aku mau pergi ke luar negeri cari uang." Kata itu terlempar begitu saja
dari mulut Ratna suatu senja, kata itu juga yang membuat seluruh isi rumah
kaget. Ibu dan suaminya hanya bisa saling pandang. Ibunya mencoba menasehatinya
namun tidak bisa melunturkan niat yang telah bulat di hati Ratna. Suami dan
anaknya pun tidak bisa lagi menghalanginya. Meskipun bisa dikatakan hidup
mereka sudah cukup. Tapi entah apa yang bersarang di otak Ratna waktu itu.
Dengan
berbekal sehelai harapan Ratna menyusuri lorong-lorong kehidupan yang keras.
Negeri Beton, Hong Kong, adalah tujuannya. Setelah mengurus seluk-beluk
persyaratan kerja di luar negeri, Ratna belajar memahami bahasa Kantonis sambil
menunggu visa kerjanya jadi. Hari yang dinanti telah tiba, tepat mengawali
bulan Oktober tahun 2010. Menggenapai pula umurnya menuju 25 tahun, Ratna
meninggalkan kampung halaman juga negeri tumpah darahnya sendiri, serta
orang-orang yang dicintainya.
Pada
awal tiba di Hong Kong pola hidup Ratna biasa-biasa saja. Dandan juga biasa.
Namun disebabkan orang China tidak bisa atau tidak fasih dalam melafadkan huruf
"r", Ratna dipanggil Anna oleh majikannya, hanya ini yang berubah.
Beruntunglah Ratna, sebab majikannya termasuk majikan yang baik, tidak terlalu
cerewet dan dia berhak mendapatkan libur rutin Minggu dan libur umum. Dengan
begitu Ratna bisa berkenalan dengan orang-orang yang bekerja menjadi buruh migran
sepertinya. Salah satunya Mika, teman satu flat juga satu kampungnya. Awalnya Mika
banyak membantu Ratna untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya itu.
Pergi ke pasar atau liburan selalu bersama.
Ratna
dan Mika sering bertukar pikiran jika ada masalah-masalah yang terjadi, baik
itu masalah keluarga yang di kampung atau juga masalah dengan majikan. Namun, lambat
laun perangai Ratna berubah, itu terjadi setelah Ratna berkenalan dengan lelaki
Pakistan yang bernama Raj. Dia lupa segalanya. Bahkan anak dan kekuarga yang
selalu merindukannya pun terlupakan.
Mika,
sebagai teman yang telah lama dan tahu bagaimana kerasnya kehidupan buruh
migran Hong Kong, mencoba untuk menyadarkan agar jangan sampai dia terjerumus
ke dalam lingkaran hitam.
"Na,
ingatlah tujuan kita semula ke sini. Jangan terpengaruh rayuan gombal lelaki
brengsek di sini."
"Yang
ini beda, Mbak Mika, dia baik kok. Lagian kita cuma berteman saja. Jadi tidak
apa-apa kan?"
"Awalnya
memang begitu, Ratna, kamu ini meskipun sudah punya anak, tapi tubuhmu masih
membuat ngiler lelaki-lelaki kesepian seperti mereka. Apalagi wajahmu
kamu lumayan cantik juga. Sayang kan kalau kamu dirusak oleh mereka.
Ingat anak, ibu dan suamimu di kampung." Mika panjang lebar mencoba
menasehati. Namun semua itu dimentahkan begitu saja oleh Ratna.
Hari
Minggu yang cerah, Ratna berdandan super sexy dengan memakai rok mini yang
panjangnya hanya menutupi paha atasnya dan sepatu hak 15 cm, dia berjalan
gontai. Mika hanya geleng-geleng kepala melihatnya.
“Hati-hati
saja Ratna!” pesan Mika.
***
“Hei,
Ratna, ngapain pagi-pagi sudah
melamun di situ?” Tanya Mika. Ratna hanya diam, airmatanya meleleh. “Ehh… kok
malah nangis di sini? Emang nggak keluar ama bojomu ya?”
Ratna
hanya menggeleng. Merasa prihatin dengan teman satunya ini Mika hanya bisa duduk
di sebelah Ratna tanpa banyak tanya lagi. Dia hanya menyodorkan satu pak tissue
kepada Ratna. Tidak berselang lama tangis Ratna mereda.
“Mbak
Mika aku harus bagaimana?”
“Ada
apa sebenarnya? Apa Raj memutuskanmu. Lebih baik putus to, daripada
diterusin kamu kan masih ada anak dan suami yang sah di rumah. Lagian ngapain kamu ngejar-ngejar orang yang tidak jelas asal-usulnya?”
“Bukan
itu Mbak, dengan Raj aku sudah lama putus, tapi…” kali ini tangisnya semakin
menjadi. Mika kebingungan mengapa Ratna sampai seperti itu. Mika tak kalah
heran melihat perangai Ratna yang berubah menjadi cengeng, tidak seperti biasanya.
“Kenapa?
Diinterminit ya?” yang ditanya hanya menggelengkan kepala. Mika semakin
kebingungan, interminit bukan, putus cinta bukan, lantas apa yang membuat Ratna
menangis seperti ini.
***
“Mak,
aku pulang!” seru Ratna di depan pintu. Dia heran mengapa di rumahnya banyak sekali
orang berdatangan. Tak seorang pun menyapanya. Ada hajat apakah di rumah? Anaknya
masih berumur tujuh tahun, kalau mau dikhitan mengapa ibu atau suaminya tidak mengirimkan SMS kepadanya? Pikirannya
melayang-layang.
Tetapi
alangkah terkejut, ketika Ratna melihat sesosok tubuh yang terbujur di ruang
tamu. Dia mendekati ibunya dan bertanya. Namun ibunya hanya menangis, bahkan suaminya
pun menangis. Mereka semua tidak menjawab.
Ketika
kain penutup disibak, hatinya Ratna menjerit. Kepala mayat tersebut penuh jahitan,
bahkan bisa dikatakan hancur hingga wajahnya tidak bisa dikenali. Siapakah dia
pikir Ratna. Lalu dia mencoba mengingat-ingat. Namun Ratna hanya melihat wajah
ibu dan suaminya yang penuh kepasrahan.
“Anakku,
di mana anakku?” teriak Ratna histeris. Dia berlari-lari mencari anaknya, namun
tidak di mana-mana tidak ada. “Nak, Ibu sudah pulang, Nak, kamu ada di mana?
Jangan tinggalkan ibu, maafkan ibu, Nak!”
Ratna
berlari dan terus berlari. Tubuhnya serasa ringan, seperti melayang-layang.
Lalu dia tersungkur dan menemukan sebuah nisan yang terukir namanya.
“Bruaakkkkkkkkkkkk!”
suara bus menabrak sesuatu yang terjatuh dari jembatan penyebrangan di atas
jalan itu. Semua di dalam bus orang terpekik kaget. Seorang wanita meloncat
dari jembatan. Supir bus juga terkaget dan dia terlambat mengehentikan busnya,
sehingga wanita itu terlindas ban setelah jatuh di jalan.
Sirine
ambulan meraung-raung mengantar jasad wanita tersebut ke rumah sakit setempat. Nyawanya
pun tak tertolong sebab kepalanya remuk terlindas bus. Di ujung lorong rumah
sakit itu, seorang wanita duduk gemetaran. Wajahnya pucat pasi dan penuh tanda
tanya, seakan dia tidak percaya akan apa yang baru saja dilihatnya.
“Are
you her friend?” tanya seorang wanita yang berseragam polisi di rumah sakit
tersebut.
“Yes,
Miss!” jawabnya gemetaran.
"What
is your name?"
"Mika."
“Okey,
Mika, can you tell me, what happen before?” polisi itu mulai mengintrogasi.
Mika
dengan gemetaran menceritakan tentang kejadian hati itu waktu mau belanja ke
pasar dan hal yang diketahuinya tentang Ratna sampai saat mereka berjalan di
atas jembatan dan tanpa bisa dicegah Ratna berlari dan meloncat dari jembatan
penyeberangan itu. Mika memang saksi utama yang menyaksikan dengan mata kepala
bagaimana keadaan Ratna dari awal mereka bersama sampai Ratna mengakhiri
hidupnya. Mika jugalah mengurus
keperluan Ratna sampai jasadnya dipulangkan.
Setelah
hasil autopsy keluar, Mika terhenyak dan kaget bukan kepalang. Ternyata Ratna
menyimpan rahasia, di dalam kandungannya ada anak yang berumur tiga bulan.
Inikah sebab kamu mengakhiri hidup Ratna? Tapi tanggunganmu di akhirat lebih
berat daripada tanggunganmu di dunia ini. Kamu belum bertaubat atas zina yang
kamu lakukan, ditambah lagi mengambil paksa dua nyawa sekaligus, nyawamu dan
nyawa anakmu yang tidak berdosa. Kalau kamu mendengar apa yang kunasihatkan
kepadamu dulu…, ah… tapi kuasa dan kehendak Tuhan siapa yang bisa mengahalaninya?
Mika
juga dimintai majikan Ratna untuk membereskan pakaian dan barang Ratna untuk
dikirim pulang ke kampung. Tanpa sengaja Mika menemukan buku diary Ratna dalam
tas Ratna yang dipakai hari libur kemarin dipakai bersamanya. Mika terhenyak
seketika melihat deretan tulisan yang tertulis di atas buku itu pada bagian:
“MALAM
LAKNAT, DUNIA SEAKAN KIAMAT
20
Juli 2012
Tadi
malam, sehabis aku menyelesaikan pekerjaanku di dapur, seperti biasa aku selalu
menanyai majikanku yang perempuan apakah dia perlu sesuatu atau perlu ke
toilet. Sebab dia tidak bisa berjalan sendiri. Tubuhnya mati sebelah tanpa
sebab sejak sepuluh tahun yang lalu. Tapi dia bilang dia tidak perlu apa-apa.
Majikanku yang laki-laki belum pulang, aku terpaksa menunggunya sampai dia
pulang. Jam dinding telah menunjukkan pukul 12.00 malam. Tiba-tiba bel
berbunyi. Itu pasti majikanku, memang benar. Sialnya majikanku dalam keadaan
mabuk berat. Tanpa ba bi bu dia menyeruduk ke dalam rumah dan memelukku dengan
erat. Aku meronta sekuat tenaga namun tidak mampu, cengkeraman tangan majikanku
lebih kuat. Tidak ada sesiapapun yang menolongku. Lalu dengan paksa dia melucuti
pakaianku. Tanganku menggapai-gapai untuk mencari benda yang bisa aku buat
memukulnya namun tidak ada. Dan terjadilah hal yang tidak aku inginkan.
Majikanku perempuan mendengarnya namun dia tidak bisa apa-apa.
21
Juli 2012
Sudah
dua hari ini aku tidak bekerja. Seluruh tubuhku seakan rontok, hatiku hancur.
Kesucianku ternodai. Aku bukan pelacur.
Kemarin
majikanku merenggek-renggek dia akan memberikan apapun dan berapapun yang
kuminta kepadanya sebagai permintamaafan atas kejadian malam kemarin. Tapi
dengan syarat aku harus menyelesaikan kontrak kerja dan tidak boleh
menceritakan aib itu kepada orang lain. Ya hari ini aku mendapatkan uang HKD
100000 cash, sebagai uang penutup mulut. Aku terima dengan tanda tangan di atas
materai yang disaksikan kuasa hukum setempat
dengan jaminan menutup rahasia itu. Sebab majikanku melakukan dengan
tidak sengaja dan dalam keadaan tidak sadar. Sejak hari ini kehidupanku berubah
total serba mewah. Gajiku pun naik menjadi HKD 5500 per bulan. Ya hanya sebatas
itu yang bisa aku lakukan.
……
01
Oktober 2012
Hari
ini adalah ulang tahunku yang keduapuluh tujuh. Aku mendapatkan hadiah yang
sungguh tak terduga, aku tidak
menstruasi. Sebulan dua bulan kupikir kalau hanya telat biasa, sebab semenjak
di Hong Kong saya jarang menstruasi. Tapi menginjak bulan ketiga hal ini
sungguh mengejutkan aku merasa mual-mual setiap pagi, membau amis ikan selalu
muntah padahal dulu tidak. Tuhan ada apa denganku? Bagaikan disambar petir.
Dunia seakan berakhir. Padahal dulu dokter sudah memastikan bahwa tidak akan
hamil dengan pembersihan rahim, tapi Tuhan berkehendak lain. Aku positif hamil
bahkan telah berumur tiga bulan. Bagaimana ini? Dunia berputar-putar di
hadapanku. Segala kecamuk bertabrakan di kepala. Apa yang harus aku lakukan?
……
Inikah
Ratna yang kukenal itu? pekik Mika dalam hati. Aku sebagai sahabat
selalu berprasangka buruk dengan kelakuanmu. Tapi hidup ini ternyata lebih
rumit dari yang kubayangkan. Oktober tahun ini adalah ulang tahun Ratna
sekaligus bulan yang penutup kehidupannya.
[MOS19102012LA]
[MOS19102012LA]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar