SEPASANG ANGSA MENEMBUS BATAS
hitamputih tergaris di telapak menarik
surat dan sirat mereka-reka ejaan
apa yang terbaca esok hari
sebelum mentari ditelan gerhana
diam-diam meniti tualang di genggam tanya
arungi sungai mencari muara
telusuri deras arus sayap terkembang aroma pualam
segala cerita
segala tanda
berbaris ikuti jejak tertatih kembara
muara belum juga terentang di hadapan
mungkin masih tertutup kabut itu
kembali lagi pengaharapan bergemuruh
semakin jauh jauhi segala lintasan
nyanyian tualang tak lagi hingar
hanya ada isak kepedihan di kiri-kanan
entah milik siapa
kemudian hilang begitu saja
seperti terseret riak
mencari batas di batasan waktu
sementara ujung kembara masih berlubang
belum ada batas merentas
Mei-September 2012
hitamputih tergaris di telapak menarik
surat dan sirat mereka-reka ejaan
apa yang terbaca esok hari
sebelum mentari ditelan gerhana
diam-diam meniti tualang di genggam tanya
arungi sungai mencari muara
telusuri deras arus sayap terkembang aroma pualam
segala cerita
segala tanda
berbaris ikuti jejak tertatih kembara
muara belum juga terentang di hadapan
mungkin masih tertutup kabut itu
kembali lagi pengaharapan bergemuruh
semakin jauh jauhi segala lintasan
nyanyian tualang tak lagi hingar
hanya ada isak kepedihan di kiri-kanan
entah milik siapa
kemudian hilang begitu saja
seperti terseret riak
mencari batas di batasan waktu
sementara ujung kembara masih berlubang
belum ada batas merentas
Mei-September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar