Sabtu, 15 Desember 2018

TOP 4 ONLINE SURVEY INDONESIA


Top 4 Online Survei Indonesia
(Update)



Image result for online survey


Dengan semakin maraknya internet pada saat ini, perburuan terhadap pekerjaan online akan semakin meningkat. Salah satu pekerjaan online tersebut adalah dengan mengisi survei. Pekerjaan ini mudah, dapat dilakukan pada waktu senggang. Berbagai imbalan PUN ditawarkan oleh perusahaan riset, ada voucher belanja, pulsa hp, donasi ke UNICEF, yang paling populer di kalangan pekerja online adalah imbalan dengan PayPal.

Daftar website  online survei terbaik saat ini 
  1. LifePoints Panel (https://www.lifepointspanel.com)

Dulunya website ini bernama Global Test Market. Mulai aktif tanggal 12 Desember 2018. Cara kerjanya cukup mudah, kita harus mengisi survei-survei yang ada. Setelah mengerjakan survei kita akan mendapatkan point yang dinakan Lifepoints. Besarnya Lifepoint tergantung dari kualitas dan durasi survei, mulai dari 4000 sampai 30000 Lifepoints (point sementara yang saya amati sampai saat ini). Kita bisa menukar LifePoints tersebut dengan hadiah yang kita inginkan. Di LifePoints Panel kita dapat menukar points dengan Donasi UNICEF, Voucher Belanja Fisik (Craefour, MAP, dan Hipermart), Voucher Belanja Elektronik (Bhineka, Zalora, Mogcaz dan Blibli.com) serta dapat ditukar dengan uang tunai ke rekening PayPal. 


     2. Toluna Influencers (https://id.toluna.com/referral/lulukandrayani)

Dulunya Toluna Influencers memberikan vouchr fisik juga, tetapi sekitar sebulan yang lalu mereka menghapusnya. Tapi jangan khawatir, masih ada banyak pilihan voucher elektronik, PayPal, Pulsa HP, juga AirAsia Big Loyality Point. Ada juga top up Go Pay dan Grab Pay. Survei yang diberikan juga banyak. Kita bisa mendapatkan point sampai dengan 5000 point per survei. Kita juga bisa ikut undian Jutawan Toluna, kalau kita menang kita bisa mendapat 1000000 point Toluna.


     3. OpinionWorld (https://www.opinionworld.co.id/id-id)

Online survei yang satu ini memerikan banyak kesempatan survei buat kita. Point yang kita dapatkan memang kecil, hanya sekitar 10 sampai 125 (kalau tidak salah ingat ya, soalnya angka 125 itu hanya muncul sekali). Tetapi sepadan dengan point penukaran, kita hanya perlu 200 point untuk bisa melakukan penukaran. Kita hanya disodori PayPal sebagai imbalan, tapi saya yakin PayPal tetap diburu oleh banyak pekerja online saat ini.

    4. The Panel Station (http://thepanelstation.com/id/home)

Online survei yang satu ini bikin saya kaget juga senang, saya tidak mengira kalau hadiah yang diberikan ternyata lebih besar dari perkiraan saya. Dengan menumpulkan point sebanyak 3000 point, kita baru bisa melakukan penukaran. Kita juga bisa ikut undian harian (sebulan sekali) untuk mendapatkan uang tunai jika beruntung (saya belum beruntung). Sayang survei yang diberikan kurang banyak. Point yang diberikan tidak besar antara 100 sampai 500 (kayakynya ya tapi kebanyakan survei bernilai 200 sampai 300). Hadiah yang diberikan kita bisa pilih PayPal dan Voucher Belanja. Sekarang penukaran ke Paypal sedang gangguan dan gantinya adalah Visa Prepaid.
    
Perlu diingat ya, semua survei yang tersedia tidak bisa kita ikuti semuanya. Tergantung kebijakan dan filter masing-masing website online survey. Nanti kalau tidak bisa mengikuti survei jangan salahkan saya ya, saya juga tidak bisa menikuti semua survei yang tersedia, intinya kita harus bersabar. Selamat berburu point!

Rabu, 05 Desember 2018

ESAI PUISI: Menuaikan Kewajiban seperti Mengisi TekaTeki Silang


Menuaikan Kewajiban seperti Mengisi TekaTeki Silang



Kehidupan memang penuh misteri, tidak akan pernah ada yang tahu apa yang "akan terjadi". Namun manusia begitu sibuk meraba dan meramalkan bahkan ada yang nekat pergi ke orang pintar hanya untuk mengetahui “masa depan”  atau sesuatu yang akan  terjadi tersebut. Bahkan ada yang percaya dengan ramalan perbintangan—hal yang termutakhir masa kini, jika sebuah majalah, koran atau media lain mempublikasikannya, manusia akan sibuk menbacanya lalu mengeratkaitkan dengan kehidupan yang akan datang tersebut. Hal ini sudah menjadi sebuah kelaziman, meskipun dalam Islam diharamkan.  Dan entah mengapa begitu mudahnya kita—manusia—terpedaya.

Ramalan dalam menjadi trend masa kini, mungkin hal ini disebabkan bahwa manusia begitu tergesa-gesa ingin mengetahui apa yang seharusnya belum waktunya, untuk jaga-jaga, mungkin begitu. Namun yang namanya rahasia Allah SWT, tetaplah menjadi rahasia dan jika Allah telah menetapkannya maka tidak akan ada yang mampu mencegahnya. Begitu pula sebaliknya.

Manusia juga tidak pernah puas akan apa yang telah diraihnya selama ini, selalu ingin lebih dan lebih. Sebab nafsu selalu saja menjadi lawan yang paling berbahaya. Melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sekarang ini tentang kehidupan yang bermisteri (takdir) puisi pun akan menjadi tempat untuk mengabadikannya. Salah satunya adalah puisi berikut. Puisi yang memetaforakan kehidupan sebagai teka-teki silang, yang berisi kotak-kotak kosong, tegak lurus dan harus diisi.


Silang Kata Kehidupan


han...!
kehidupan yang kulalui umpama
mengisi teka-teki silang kata
mencari huruf-huruf diri
untuk kupenuhi petak-petak
melintang dan menegak

han...!
pada petak-petak pertemuan
melintang dan menegak itu
aku harus mencari sepuntung abjad keramat
untuk kuhidupkan jalan mengisi petak-petak yang menanti
meneruskan kembaraku yang kosong
mengisi dengan
huruf-huruf yang kadang-kadang
aku sendiri tidak pernah mengerti

han...!
jalan semakin panjang
digit-digit hidup kian meningkat
sementara petak-petak kosong masih menanti
aku di laluan dalam pencarian diri
destinasi yang kian hampir!
hanya doa kudus
padaMu tuhan...

han...!
sesungguhnya benar...
kehidupan adalah umpama
sebuah perjalanan yang sementara
dalam masa yang sama
kita harus mengisi petak-petak kosong
dalam teka-teki silang kata
yang belum tentu dapat kau siapkan

han...!
begitulah adanya...
mahu kuulangi peringatan ini padamu
sekali lagi...?

15.6.10

Teka-teki silang yang kita kenal adalah ajang asah otak, dimana kita dituntut untuk mampu mengisi kekosongank kotak-kotaknya. Jawaban sudah tersedia namun semua itu tergantung kepada kita, seberapa kaya kosakata yang kita miliki. Begitu pula kehidupan, sebenarnya kita mampu mengisi setiap kekosongan yang ada dalam hidup kita, namun hal itu tentu saja sesuai dengan pengalaman dan kemampuan kita masing-masing. Mungkin yang telah kenyang makan garam, kotakkotak kosong yang tegak lurus itu akan terisi hampir penuh, begitu sebaliknya. Juga akan ada tingkatan keaulitan yang dihadapi, anakanak akan beda dengan orang dewasa.

Lantas dengan apakah kita harus mengisi kekosongan yang ada dalam kehidupan kita? Tentu saja jawabnya adalah kewajiban kita sebagai manusia. Kewajiban manusia itu sendirilah yang dijelaskan dalam puisi ini. Kotak-kotak melintang dan menegak di sini melambangkan hubungan manusia, yaitu  manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia  serta manusia dengan alam sekitar.

Puisi ini secara harfiah terdiri atas lima bait yang masing-masing diawali dengan kata berelipsis "han...!". Berupa monolog yang ditujukan kepada lirik "han". Siapakah "han" yang dimaksud penulis dalam puisi ini. Beberapa kemungkinan berkecamuk di benak saya, tetapi hal yang paling mungkin adalah panggilan untuk orang yang tersayang yaitu manusia. Sebab jika menilik judulnya yang memiliki persilangan kehidupan dan yang paling runyam adalah manusia.

Pada bait pertama, seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, puisi ini memang mengacu kepada  kehidupan yang seperti teka-teki dan manusia diwajibkan untuk mengisi kekosongan tersebut, baik melintang maupun menegak. Dalam bait ini menunjukan adanya usaha, yang merupakan kewajiban pertama manusia.

Bait kedua menjelaskan bahwa diantara pertanyaan atau peristiwa yang kita lalui, akan ada kaitannya bahkan berkaitan satu sama lain, sehingga kita harus pandai-pandai memilih dan memilah, mana yang baik dan mana yang buruk. Begitu pula perjalanan hidup kita, kadang kita berada dalam sebuah persimpangan yang dimana jalan lain pernah kita lewati, dan kita menghadapi masalah atau peristiwa serupa maka kita akan mengambil cara yang dulu kita gunakan untuk menyelesaikan masalah kita saat ini. Dan sememangnya kehidupan selalu berkaitan peristiwanya dan selalu berulangulang jika saja kita mampu mengkilasbalikkan, namun kadang kita sebagai manusia punya penyakit "lupa".

Pada bait ketiga, disini menjelaskan bahwa selain kita mampu berusaha untuk mengisi, kita juga harus berdoa, yang merupakan kewajiban manusia disamping berusaha. Sebab jalan kehidupan selalu panjang dan setiap saat bisa berhenti sesuai kehendak Tuhan.

Bait selanjutnya menyatakan bahwa kehidupan di dunia adalah sementara, dan memang demikian adanya, bahkan diibaratkan hidup di dunia itu hanya singgah untuk minum (mampir ngombe; Bahasa Jawa). Sehingga apapun yang terjadi kita harus selalu berusaha untuk mengisi kekosongan hidup ini dengan sebaik-baiknya. Seperti kata bijak, berusahalah seperti engkau akan hidup selamanya dan berdoalah seperti engkau akan mati esok hari.

Bait terakhir berupa penyerahan diri. Yaitu setelah kita berusaha, berdoa dan kewajiban manusia yang terakhir adalah tawakal atau berserah diri. Di sinilah akhir dari segalanya, takdir Tuhan berlaku. Jika manusia telah berusaha sekuat tenaga, berdoa sekhusyuk mungkin namun Kuasa dan Kehendak Tuhanlah yang menentukan segalanya.

Inilah silang kata kehidupan atau perkara yang dialami manusia untuk menentukan kehidupan. Berusaha, berdoa dan tawakal itu wajib meskipun hasilnya belum kita ketahui secara mutlak.

Akan tetapi apakah isi dari elipsis di bait terakhir baris kedua dan terkhir? Di sini saya sempat menyerngitkan dahi, sebab mungkin artinya tidak akan sama dengan elipsiselipsis yang di awal setiap bait. Jika elipsis tersebut mengacu kepada sesuatu yang tidak bisa dilisankan, apakah hal itu? mungkin elipsis ini menurut kaca mata saya bisa dihilangkan, sebab tidak ada gunanya melainkan hanya untul mempermanis saja.

Secara keseluruhan puisi ini mengingatkan kita tentang kewajiban kita sebagai manusia, baik itu individu dan sosial. Baik itu kewajiban kepada sesama, alam maupun Tuhan.


NB: ini esai lama, lupa tidak menuliskan siapa yang punya puisinya. Apresiasi di salah satu grup puisi online yang sekarang menjadi GAKSA.

Batu Kesetiaan


BATU KESETIAAN
Oleh: Luluk Andrayani





Dita, begitulah dia dipanggil. Kegemarannya adalah menghirup angin hutan. Hal ini sudah melekat dan  tidak bisa dihilangkan sedari di tanah air, bahkan telah menumbuhkan semacam candu. Makanya saat berada di Negeri Beton yang jarang ditemukan hutan alami, candu itu semakin menggila dan memberontak. Dan bila candu itu sudah memuncak, dia akan kebingungan mencari teman untuk diajak ke hutan buatan atau naik gunung.

Seperti halnya minggu ini, Dita menghubungi temantemannya untuk diajak refreshing bersama. Sesuai dengan perjanjian teman Dita, Nila, Rika dan Cahya, akan menemaninya pergi ke Lion Rock Country Park.

SMS terus terkirim dari handphone Dita untuk mengingatkan temantemannya agar tidak terlambat. Sebab selain jalan-jalan mengobati kecaduannya, Dita juga ingin barbeque  alias bakaran sebagai menu sarapan mereka. Oleh sebab itu harus cepat datang dan memilih tungku agar bertempat di papan yang strategis.

Meskipun cuaca Hong Kong dingin, kira-kira pukul 09.00 pagi, Dita telah sampai di halte bus Lion Rock Tunnel, dan seperti biasa, dialah yang datang paling awal. Sementara menunggu teman-temannya dia melihat-lihat keadaan sekitar.Sekitar seperempat jam menunggu akhirnya datang juga semua temannya.

“Tumben hari ini kalian datang tepat waktu,” suara cempreng setengah mencibir dari Dita membuka percakapan.

“Yey, kapan sih kita tidak tepat waktu?Kalau telat nanti kamu ngedumel terus dan itu bibirmu bisa dikucir, Dit!” balas Nila cepat disusul tawa yang meledak.

“Ah!” Dita mengelak. Kemudian mereka semua terdiam dan melangkah menuju taman dengan hatihati, takut terpeleset. Sebab tamannya di lereng Gunung Singa (Si Ci San) maka jalan setapak berupa tangga.

***

Dingin, bisik Dita dalam hati.Dalam kehidupan ini memang ada beraneka macam lakon yang tergelar, entah tentang suka atau duka.Semua telah tercatat rapi di buku kehidupan yang misteri.Begitu juga tentang dingin dan perjalanan ini.Sembari menapaki tangga pikiran Dita melayanglayang tak tentu.

Ya beginilah kehidupan, lagilagi tentang hidup, saya tak bisa berpaling dari kesunyian.Saya ingin membunuh sunyi yang bersarang begitu saja di hati ini tetapi tak berdaya, berkalikali kalimat itu menghantui Dita jika hatinya dilanda kegundahan.

Cuaca berkabut ditambah angin bertiup kencang membuatnya harus berkalikali menggosokgosok telapak tangan.Selain itu juga harus hatihati sebab monyet liar berkeliaran yang kadang mengganggu para pengunjung.Di samping jauh tangga yang dilalui, kelihatan ada pemandangan yang unik dan asyik, meski tertutup kabut tipis Dita yakin itu adalah bukit yang menghadap laut.Dan dia pun ingat disanalah tempat Amah Rock berada.Tanpa perintah langkah pun dipercepat.Di saat langkahnya melampaui kecepatan biasa, dia tersandung batu dan terjatuh.Sesaat dia terlena, suasana menjadi hening.Dia toleh kanan kiri, tetapi tidak ada orang yang menolongnya, padahal temantemannya tadi berjalan di belakangnya.

“Ah, kenapa kakiku ini, terkilir kah?” batin Dita. Lalu dia mencoba berdiri, tetapi kakinya seperti tidak punya tenaga untuk menopang tubuhnya.Lalu dia mencoba teriak untuk minta tolong, tetapi hanya suaranya saja yang didengarnya.Tidak ada siapapun.Dikarenakan dia tidak bisa berjalan akhirnya dia ngesot untuk menepi dari jalan.Seingatnya, tempat ini adalah lokasi Amah Rock atau dalam bahasa China adalah Mong Fu Shek.

Secara bahasa Mong Fu Shek (望夫石) dapat diartikan sebagai batu yang memandang kepulangan suami (mong ~memandang, melihat; fu ~suami; shek ~batu).Batu ini terbentuk alami terletak di puncak bukit di barat daya Sha Tin, Hong Kong, persisnya berada di dalam Lion Rock Country Park. Tinggi batu itu adalah sekitar 15 meter, dan  terlihat seperti wanita yang membawa bayi di punggungnya.  Jika sedang melewati Lion Rock Tunnel, maka batu itu berdiri tepat di atas pintu masuk dan  menghadap ke Laut Sha Tin.

Menurut legenda setempat, wanita itu adalah istri setia dari seorang nelayan yang setiap hari membawa anaknya naik ke bukit untuk melihat  kepulangan suaminya dari melaut. Tetapi  suaminya itu telah tenggelam di laut dan tidak diketahui oleh wanita itu. Atas kesetiaannya, dia diubah menjadi batu oleh Dewi Laut agar jiwanya bersatu dengan jiwa suaminya. Legenda ini  sangat terkenal  di Hong Kong bahkan China.

Tetapi kali ini Dita merasakan kelainan tempat itu, dia tidak menemukan batu yang dimaksud padahal dia yakin itu adalah tempat Amah Rock berdiri.Sebab perjalanannya tadi ingin melihat batu itu dari dekat.Lalu dia mengambil peta, sambil meringis kesakitan sebab kakinya terkilir dia mengamati peta itu.Tidak salah.Tetapi kemana batu itu pergi, pikir Dita,seharusnya berada tepat di sini.

Cuaca semakin dingin membuat Dita menggigil, dia berusaha menghubungi temantemannya sebab dalam pikirannya mungkin temantemannya tadi sengaja bersembunyi untuk menggodanya.Dia mengeluarkan HP, tetapi sialnya tidak ada sedikitpun jaringan.

“Ah, kenapa ini, signal pun tidak ada? “ gerutu Dita.

Perasaan Dita semakin tidak menentu, sebab sejak dari tadi tidak ada seorang pun yang bisa dia mintai tolong.Bukan tidak mau menolong, tetapi memang tidak ada orang yang lalu lalang seperti tadi.Bahkan suara gaduh kera dan belalang pun tidak ada.

“Dimanakah saya ini? Bukankah ini masih di Lion Rock? Tetapi keman para pengunjung yang tadi lalu lalang?”

Dita semakin cemas sebab kakinya kini bengkak dan membiru.Kini dia berteriakteriak minta tolong.

***

Seorang wanita berjalan tergesagesa menuju ke bukit.Dia menggendong seorang bocah, seperti tak sabar ingin sampai, dia pun berlarilari. Ketika hampir sampai bukit, dia melihat seseorang duduk  disana. Wanita itu sangat berhatihati dan memandang curiga.Namun begitu dekat dia langsung menghaturkan sembah sujud pada seseorang itu.

“Oh, Dewi!Engaukah itu?” sapa wanita itu penuh kegirangan.“Ampunilah hamba.Kabar apakah yang Dewi bawa pada hamba hari ini? Bagaimanakah suami hamba yang malang itu Dewi? Kapan dia dapat kembali kepada hamba dan anak hamba Dewi?Hamba merindukannya, Dewi.”

Wanita yang disebut Dewi itu terkejut, “Maaf, Siu Cie. Saya bukanlah seorang Dewi.Saya saya pengunjung yang datang kemari untuk rekreasi.”

“Dewi, jangan terlalu lama menghukum kami Dewi!Ampuni kami, kembalikan suami hamba Dewi!”

“Nama saya Dita bukan Dewi, Siu Cie! Saya tidak tahu apa yang Siu Cie maksudkan, siapa suami dan siapa Siu Cie , saya tidak kenal! Maaf Siu Cie.” Dita mencoba menjelaskan.“Saya datang kesini untuk beristirahat, sebab kaki saya terkilir waktu berjalan tadi.”

“Ah, Dewi, maafkan hamba yang tidak tahu, kaki Dewi mana yang terkilir biar hamba bantu Dewi.”

“Maaf Siu Cie, nama saya Dita bukan Dewi!”

“Hamba percaya, engkau adalah Dewi Laut yang menghukum suami hamba, dan Dewi berjanji untuk mengembalikannya hari ini.”

Dita semakin kebingungan menghadapi hal ini, pikirannya tidak tentu ketika wanita itu tersenyum kepadanya namun senyum itu getir.Ketakutanya bertambah ketika tangan dingin wanita itu menyentuh kulitnya untuk memijit kakinya yang terkilir.

“Sebenarnya apa yang terjadi Siu Cie? Saya betulbetul tidak tahu! Dan mengapa Siu Cie memanggil saya “Dewi” padahal saya bukan Dewi,” bantah Dita tegas.

Kemudian wanita muda itu menceritakan cerita yang sungguh membuat Dita seakan berhenti bernafas.Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya.

“Dewi, mana suami hamba?” renggek wanita itu lagi, “Lihatlah anak ini Dewi, haruskah anak ini tumbuh tanpa melihat ayahnya?Apakah Dewi tidak merasa kasihan pada kami?”

Dita bertambah bingung dan ketakutan, kakinya semakin sakit pijitan wanita itu kuat sekali bahkan saking kuatnya kakinya seperti mau patah.Dita menjerit dan meronta namun wanita itu justru memperkuat pijatannya.Bukan kasihan yang ada di wajah wanita itu, hanya senyum getir dengan mata penuh permohonan.

“Kembalikan suami hamba, Dewi!Apa salah hamba sehingga hamba Dewi hukum seperti ini?” suaranya berubah menjadi keras dan tegas.“Kembalikan suami hamba!”

Dita meronta minta dilepaskan kakinya tetapi wanita itu tetap memijit dan semakin lama tanganitu membatu dan tidak bisa dilepaskan dari kaki Dita.Dita berteriak ketakutan sambil merontaronta.

“Lepaskan kaki saya, saya bukan Dewi!” teriak Dita mengangetkan seluruh teman yang mengerubunginya. Wajah mereka penuh tanda tanya di mata Dita yang mulai terbuka.



Ma On Shan, 03062013

Catatan:
1.      Legenda Amah Rock saya ambil dari buku Tour and Guide  Lion Rock Country Park English Version.
2.      Siu Cie adalah panggilan kepada wanita muda dalam bahasa Kantonis.


NB: pernah terbit di koran lokal berbahasa Indonesia di Hong Kong.

Herbal untuk Demam, Batuk dan Pilek

Herbal untuk Demam


Bulan Desember adalah bulan dimana musim hujan turun di negara tropis seperti Indonesia,sedangkan di negara empat musim adalah musim salju. Demam adalah penyakit yang rentan menyerang saat musim-musim seperti itu. Untuk menghindari atau bahkan mencegah, jika sudah demam, saya ada resep yang sudah berkali-kali menyembuhkan saya. Mulai dari demam, hidung meler, sampai batuk  dijamin tuntas. Resep herbal ini tidak berlaku untuk bayi (saya tidak pernah mencobanya).

Bahan:

5 rimpang kecil Jahe
3 butir Bawang Merah
5 gelas (500 ml) Air
Gula Jawa secukupnya, sesuai selera.

Cara Membuat:
1. Cuci bersih jahe dan bawang merah, kemudian geprek.
2. Masuak air dalam panci, masukan jahe dan bawang merah.
3. Setelah mendidih kecilkan api, rebus sampai air tinggal 3 gelas.
4. Masukan gula jawa sesuai selera.

Aturan minumnya:
Untuk pencegahan, minum herbal di pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.
Untuk pengobatan, minum herbal setelah makan lalu tidur/istirahat.

Semoga sehat selalu.