Sabtu, 20 Oktober 2012

[PUISI] SEPASANG ANGSA

SEPASANG ANGSA MENEMBUS BATAS


hitamputih tergaris di telapak menarik
surat dan sirat mereka-reka ejaan
apa yang terbaca esok hari
sebelum mentari ditelan gerhana
diam-diam meniti tualang di genggam tanya
arungi sungai mencari muara

telusuri deras arus sayap terkembang aroma pualam
segala cerita
segala tanda
berbaris ikuti jejak tertatih kembara
muara belum juga terentang di hadapan
mungkin masih tertutup kabut itu
kembali lagi pengaharapan bergemuruh

semakin jauh jauhi segala lintasan
nyanyian tualang tak lagi hingar
hanya ada isak kepedihan di kiri-kanan
entah milik siapa
kemudian hilang begitu saja
seperti terseret riak
mencari batas di batasan waktu

sementara ujung kembara masih berlubang
belum ada batas merentas


Mei-September 2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar